Subscribe:

Pages

Jumat, 30 April 2010

DINDING YANG KOSONG

Ada dua orang pasien pria yang menderita sakit parah. Mereka dirawat di rumah sakit yang sama. Pria pertama diizinkan duduk di tempat tidurnya setiap sore selama satu jam. Tujuannya adalah agar cairan dari paru-parunya bisa dikeluarkan. Tempat tidurnya terletak di dekat satu-satunya jendela yang ada di kamar itu. Sedang pria yang kedua harus selalu berbaring dalam keadaan terlentang. Karena di antara dua tempat tidur ada dinding pemisah yang cukup tinggi, pria yang tidur terlentang tidak bisa melihat ke jendela.



Kedua orang pria tersebut sering mengobrol. Macam-macam hal yang mereka bicarakan. Dari mengenai istri, keluarga, rumah, pekerjaan, wajib militer sampai tempat-tempat yang dikunjungi saat liburan. Sore hari, saat pria yang menempati tempat tidur dekat jendela diizinkan duduk, dia bercerita ke teman sekamarnya. Ia melaporkan apa-apa yang dilihatnya di balik jendela.

Pria yang hanya bisa terlentang lama-kelamaan bisa menikmati cerita temannya. Selama satu jam sehari, cara pandangnya diperluas dan dihidupkan kembali dengan mendengarkan tentang kegiatan dan warna-warni dunia luar. Jendela itu menghadap ke sebuah taman. Di taman itu juga ada sebuah danau yang indah dengan bebek-bebek dan angsa-angsa yang berenang di atasnya. Anak-anak bermain dengan mainan kapal layarnya. Pasangan suami isteri yang sedang dimabuk asmara berjalan sambil bergandengan tangan di antara bunga-bunga yang berwarna-warni bagaikan warna pelangi. Beberapa pohon besar tumbuh di atas rerumputan. Pemandangan indah kota terlihat dari kejauhan.

Pria yang berada di dekat jendela menceritakan semua ini dengan amat rinci. Pria yang mendengarkan, menutup matanya sambil membayangkan pemandangan-pemandangan yang dituturkan rekannya. Di suatu hari yang cukup terik, pria yang menempati tempat tidur dekat jendela melaporkan tentang sebuah pawai yang lewat di sana. Pria yang kedua tidak bisa mendengar musik bandnya. Namun, dia bisa melihat mereka dengan mata batinnya. Ia seakan melihat badut-badut yang menari-nari, bendera yang berwarna-warni serta mobil dan kuda yang dihias.

Hari pun berlalu. Di dalam hati pria yang tidak bisa melihat ke jendela diam-diam timbul rasa iri atas cerita-cerita yang disampaikan oleh teman sekamarnya, karena dia ingin sekali melihat sendiri semua yang diceritakannya. Dia pun mulai membenci teman sekamarnya, karena dia ingin sekali melihat sendiri semua yang diceritakannya. Dia pun mulai membenci teman sekamarnya dan merasa frustasi. Dia juga ingin menempati tempat tidur di dekat jendela!

Pada suatu pagi seorang juru rawat masuk ke kamarnya. Pria yang ditempatkan di dekat jendela ditemukan meninggal dengan tenang pada saat tidur. Dengan rasa sedih dia memanggil pegawai rumah sakit untuk memindahkan jenazahnya.

Setelah dianggap tepat waktunya, pria yang masih dirawat menanyakan apakah dia bisa dipindahkan ke tempat tidur dekat jendela. Perawat tidak berkeberatan untuk memindahkannya dan setelah yakin pasiennya dalam posisi yang aman, dia meninggalkannya sendirian. Pelan-pelan, sambil menahan rasa sakit, dia berupaya mengangkat tubuhnya dengan satu siku lengannya untuk melihat pertama kalinya dunia di luar jendela. Ia pikir, akhirnya dia bisa juga menikmati kebahagiaan saat melihat taman di luar dan semua kegiatan yang ada. Dia berusaha untuk melongok..
Namun ia menjadi amat terkejut karena ternyata yang dilihatnya hanya dinding yang kosong. Dia segera memanggil suster dan bertanya, “Bagaimana teman sekamar saya bisa melihat semua yang diceritakannya kepada saya? Bagaimana dia bisa menceritakan kepada saya tentang segala keindahan sampai yang sekecil-kecilnya, padahal saya hanya melihat dinding batu bata yang kusam!”

Perawat itu menjawab, “Lho, memang Bapak tidak tahu? Mantan teman sekamar Bapak kan buta, jadi dinding pun tidak mungkin bisa dilihatnya.” Kemudian sang perawat menambahkan, “Mungkin dia hanya ingin membesarkan hati Bapak saja.”



Apakah Anda bisa merasakan emosi yang terkandung dalam cerita ini?
Apakah pernah terpikir oleh Anda untuk menukar posisi Anda dengan posisi orang lain
Karena merasa iri kepada orang tersebut. Apakah Anda pernah merasa demikian kecewa,
misalnya Anda menyangka sesuatu itu begitu indah, tetapi kenyataannya tidak seperti yang Anda bayangkan? Apakah Anda pernah diberi kata-kata pemberi semangat, tetapi Anda tidak pernah mau mensyukurinya?

Kalau hidup Anda terobsesi oleh segala yang dimiliki orang lain, maka Anda tidak merasakan indahnya hal-hal yang akan diberikan oleh orang lain kepada Anda.

Di zaman sekarang ini banyak sekali orang yang ingin memiliki apapun yang dimiliki orang lain. Ingin suami atau istri seperti yang dimiliki orang lain, ingin pekerjaan seperti pekerjaan orang lain, ingin penghargaan seperti yang telah diterima orang lain, ingin popularitas seperti yang diraih oleh orang lain, rumah yang dimiliki orang lain, posisi yang dimiliki oleh orang lain.

Sering pula mereka ingin hal-hal yang mereka anggap ada di dalam diri orang lain. Misalnya, kebahagiaan, rasa memiliki tujuan, kedamaian pikiran, rasa cinta dan kenyamanan. Yang sebenarnya adalah bahwa di setiap situasi pasti ada masalah, di setiap kehidupan pasti ada rintangan, di setiap hubungan pasti ada kesulitan, di setiap kesempatan pasti ada tantangan atau masalah yang berat. Pada dasarnya, pada setiap aspek yang positif selalu ada tandingannya yang bersifat negatif. Karena itu, tidak mungkin ada orang yang bebas dari masalah kehidupan.

Kalau begitu, bagaimana sikap kita dalam menghadapi hal ini?

# Jadilah orang yang PANDAI BERSYUKUR untuk apa yang SUDAH ANDA MILIKI saat ini.

# Bersikaplah POSITIF atas semua keadaan, karena KEBAHAGIAAN itu BUKAN DI LUAR DIRI tetapi ADA di DALAM DIR.

(Dari buku ‘Piano on the Beach’ karangan Jim Dornan. Disusun oleh Andhi Kusuma tanggal 11 januari 2010)

Kamis, 08 April 2010

TERHADAP UMUR, MANUSIA BODOH DAN ANEH ?

Assalaamu’alaikum wa rahamtullahi wa barakaatuh.
Semoga KESELAMATAN, RAHMAT dan BARAKAH ALLAH selalu tercurah atas kita sekalian.


Sahabat sekeyakinan…
Dalam Al Quran, Allah subhanahu wa ta’alaa bersumpah dengan waktu

“Demi MASA ( WAKTU ‘Ashar)…. Sesungguhnya MANUSIA itu BENAR-BENAR berada dalam KERUGIAN, kecuali orang-orang yang BERIMAN dan mengerjakan AMAL SHALEH
dan saling NASEHAT-MENASEHATI supaya MENTAATI KEBENARAN dan NASEHAT-MENASEHATI supaya MENETAPI KESABARAN.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3)

Bagaimana kita memahami MASA atau WAKTU hidup kita?
Pernahkah Sahabat melihat pemuda yang mendapat HARTA WARISAN yang banyak dan sebuah PERUSAHAAN, tetapi kemudian dia membelanjakan hartanya TANPA PERHITUNGAN, sehingga dalam waktu yang tidak lama HARTANYA HABIS dan PERUSAHAAN tersebut BANGKRUT?



Bagaimana pandangan kita ?
Tentu kita sangat menyayangkannya, dan menganggap pemuda tersebut sebagai orang yang BODOH, karena bila harta tersebut digunakan dengan bijaksana, bisa jadi bukan habis tetapi akan berkembang dan bertambah banyak.

Sahabat Hikmah…
Sekarang perhatikan diri kita, bisa jadi diri kita juga bersikap seperti pemuda tadi,
kita seringkali menghabiskan MODAL yang PALING BERNILAI yang kita miliki,
hanya untuk sesuatu yang sama sekali tidak berarti.

Apakah modal yang paling bernilai tersebut?
Benar sekali, modal kita yang paling bernilai adalah WAKTU atau UMUR kita.
“ Kemuliaan UMUR dan WAKTU, LEBIH BERNILAI dibandingkan kemuliaan HARTA”

Sahabat Hikmah…
Bila kita perhatikan dengan cermat,
manusia itu pada hakikatnya adalah PENGENDARA di atas PUNGGUNG USIA.
Ia menempuh perjalanan hidupnya melewati detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, dan hari demi hari…
Dimana dia MENJAUHI DUNIA dan MENDEKATI liang KUBUR.


Seoranng ahli hikmah mengatakan:
“Aku HERAN terhadap orang yang MENYAMBUT DUNIA yang sedang PERGI MENINGGALKANNYA, tetapi malahan BERPALING dari AKHIRAT yang sedang BERJALAN MENUJU kepadanya.”

Dan kalau direnungkan, kita akan HERAN dengan diri kita sendiri,
Kita MENANGIS bila HARTA BERKURANG,
tetapi kita TIDAK MENANGIS bila USIA kita yang berkurang.
Bahkan diantara kita MERAYAKANNYA dengan pesta pora yang semarak pada saat ULANG TAHUN.
Bukankah bertambah umur, berkuranglah JATAH WAKTU hidup kita di dunia?
Dan kita merayakannya dengan pesta pora?
Bukankah ini sebuah KEBODOHAN dan KEANEHAN?
MERAYAKAN dengan PESTA PORA terhadap KEHILANGAN sesuatu yang PALING BERHARGA?


Sahabat Hikmah…
Satu lagi KEANEHAN diri manusia…
Yaitu mau BERJUANG mati-matian untuk mendapatkan sesuatu yang BELUM PASTI,
Tetapi untuk hal yang SUDAH PASTI, manusia menghadapinya dengan SEKEDARNYA.
Bahkan sebagian besar TIDAK MENYIAPKANNYA sama sekali, dan mereka hanya MENYIAPKAN sesuatu yang TIDAK PASTI.

Bukankah kehidupan DUNIA adalah sesuatu yang TIDAK PASTI ?
Dan KEMATIAN adalah sesuatu yang SUDAH PASTI ?

Allah subhanahu wa ta’alaa berfirman:
“Maka apakah kalian semua mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kalian secara SIA-SIA, dan bahwa kamu tidak akan DIKEMBALIKAN kepada Kami ?”
(QS Al Mukminun : 115)

Bila kita sadar dengan TUJUAN keberadaan kita di DUNIA,
tentu kita akan lebih MENGHARGAI nikmat WAKTU dan USIA kita
Dengan selalu MENINGKATKAN KEIMANAN dan AMAL SHALEH kita
Karena hanya IMAN dan AMAL SHALEH yang akan DIBAWA MATI.
Dan menghargai WAKTU dengan saling NASEHAT-MENASEHATI supaya MENTAATI KEBENARAN
Dan saling NASEHAT-MENASEHATI supaya MENETAPI KESABARAN
Karena manusia seringkali LUPA dan LALAI,
Karena DUNIA seringkali menipu.
Dan karena adalah itu semua KEWAJIBAN kita sebagai KHOLIFAH di bumi.


Seorang Ahli Hikmah berkata:
“Aku TIDAK MENYESALI sesuatu seperti PENYESALANKU terhadap tenggelamnya matahari, yang berarti UMURKU BERKURANG akan tetapi AMAL SHALEHKU TIDAK BERTAMBAH.”

Sebuah pepatah mengatakan:
“KUBURAN akan DATANG kepada SETIAP ORANG dengan KECEPATAN 60 menit per jam, tidak peduli SEKAYA atau SESEHAT apapun ia sekarang.”


Wallahu a'lam bi showab
Semoga bermanfaat.

Wassalaamu’alaikum wa rahamtullahi wa barakaatuh.
Semoga KESELAMATAN, RAHMAT dan BARAKAH ALLAH selalu tercurah atas kalian.

Minggu, 04 April 2010

Read More di Blogspot

Seraca default, Tulisan yang baru kita posting pada blog akan tampil paling atas pada halaman utama blog kita.
Akan tetapi, apabila tulisan yang kita posting terlalu panjang maka tulisan kita tersebeut akan memenuhi halaman utama. Tapi, apabila kita tulisan kita yang panjang hanya ingin kita tampilka hanya sebagian dari bagian tulisan kita, ada beberapa cara yang bisa kita gunakan untuk menampilkan link Read More / Baca Selengkapnya untuk menampilkan tulisan kita selengkapnya.

salah satu cara yang bisa kita gunakan yang paling simple yaitu dengan memilih template yang sudah di sertai dengan sourcu untuk hal tersebut. namun template yang demikian sangat terbatas dan agak susah untuk mencarinya.

alternatif kedua,

coba ikuti langkah berikut :

1. Buka menu Layout kemudian pilih Edit HTML.
2. Kasih tanda cek (centang) pada cekbox "expand widget template"
3. Cari kode berikut di Template blog kamu tapi sebelumnya, kotak "expand widget templateny" dicentang dulu.

<p><data:post.body/></p>

4. Kalau sudah ketemu, Ganti kode yang ini

<p><data:post.body/></p>

menjadi seperti ini :

<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<style>.fullpost{display:inline;}</style>
<p><data:post.body/></p>
<b:else/>
<style>.fullpost{display:none;}</style>

<p><data:post.body/></p>

<a expr:href='data:post.url'>Read More......</a>
</b:if>

Tulisan "Read More....." itu bisa diubah, misalnya jadi "Baca Selanjutnya...".
5. Simpan hasil pengeditan.
6. Kemudian pilih menu Setting lalu pilih Formatting
7. Pada kotak Post Template isikan kode berikut:

<span class="fullpost">

</span>

8. Kemudian Simpan.
9. Ketika memposting, disana ada 2 tab pilihan, yang "Compose" dan "Edit Html", pilih Yang "Edit HTML", Maka secara otomatis akan tampak kode seperti berikut :

<span class="fullpost">

</span>

10. Letakkan abstraksi posting atau artikel yang akan ditampilkan dihalama utama (sebelum tulisan "Read More") diatas kode ini : <span class="fullpost"> sementara sisanya yaitu keseluruhan posting letakkan di antara kode <span class="fullpost"> dan </span>

11. Yang paling penting dari tulisan ini adalah, yangan lupa pilih Selesai.

Selamat Mencoba

NASEHAT UNTUK ANANDA : “CINTAILAH YANG DICINTAI ALLAH”

Assalamu'alaikum anakku sholehah...

Seandainya mama dulu sudah lebih mengerti ilmu-ilmu Allah seperti sekarang ini,
mungkin mama tidak akan mengalami kesalahan2 masa lalu pandangan dalam pergaulan saat mama remaja dulu,meskipun waktu itu menurut mama semua sudah baik-baik saja.
Tapi ternyata,banyak langkah yang masih salah dipijak,sudah banyak pendapat orang tua yang sempat ditentang,karena kami dulu merasa benar dan baik-baik saja!
Oleh karena itu,anakku sayang,mama ingin ananda memahamiapa yang diperintahkan Allah untuk dipatuhi dan diyakini akan membawa KEBAHAGIAAN dunia dan akherat untuk ananda.
sehingga,ananda tidak membuang waktu dengan percuma hanya karena "salah cara mencintai seseorang pujaan hati"!



Anakku,belajarlah mencintai seseorang yang baik menurut 'syari'at',
belajarlah mencintai seseorang yang dia begitu mencintai Allah,
belajarlah mencintai seseorang yang dipilihkan Allah untukmu,
yang memenuhi kriteria agama Islam,Al Quran & Hadits,
belajarlah mencintai seseorang yang bertanggung jawab kepada Allah.

jika kau mencintai fisik yang menawan wajah yang rupawan,semoga itu bukanlah hanya memenuhi 'nafsu hati saja',
karena belum tentu orang itu bisa membahagiakanmu dunia & akherat,tentu ia pun tidak akan membawa berkah bagi keluarga yang kalian bangun kelak.

Itulah sebabnya,mengapa banyak orang tua muslimah mencarikan jodoh bagi putrinya,se mata2 untuk menghindari 'zinah' dan hal2 buruk yang dapatmenghancurkan pahala akherat bagi anaknya.

Untuk apa kita puas berpasangan dengan 'idaman hati',kalau ternyata akhirnya orang tersebut hanya menyukai kita secara fisik?
tapi tidak menjadi pemimpin dan pembimbing yang sesuai syari'at bagi istrii dan anak2nya.
Dalam pergaulan se hari2 dimasa remaja ini,mohonlah selau RIDHO ALLAH.
Karena yang ananda kagumi secara fisik dan duniawi kadang merupakan hasil godaan syaitan semata,hasil dari 'zinah mata',
yang ananda khayalkan dan impikan seolah-olah ananda pasti akan bahagia jika hidup bersamanya,biasanya hasil dari 'zinah fikiran' saja.
Na'udzubillah.....

Anakku sayang,
Hidup ini hanya sementara.Sedangkan pernikahan adalah SUMPAH kita kepada ALLAH,dan disaksikan para malaikat!

Oleh karena itu,bergaullah dengan orang2 sholeh,pilihlah orang sholeh menjadi pendamping hidupmu kelak,
orang yang di pilihkan ALLAH untukmu,yang diridhoi orang tuamu.
Kuatkanlah permohonanmu dalam ibadah kepadaNYA supaya kau temukan jawabannya.
Jika kau tidak mencintainya hanya karena ia tidak tampan,
belajarlah mencintainya karena Allah mencintai hambanya bagaimanapun ia adanya!

Berdoalah selalu agar Allah menumbuhkan cintamu untuknya.
Jika ibumu ridho,tentu Allah akan meridhoi,karena ridho Allah adalah ridho orang tua yang soleh.

Sekali lagi,renungkanlah,Belajarlah mencintai orang sholeh yang dipilihkan Allah untukmu,
Yakinlah Allah akan selalu melindungimu dari segala godaan dunia ini.Doa mama selalu untukmu dalam setiap langkah dan nafasmu.
Amin Ya Robbal alamin...

Oleh: Ferina Widodo (Fefe mantan artis Elfa’s Singer dan Lenong Rumpi )

Jumat, 02 April 2010

Pertama Melihatnya

Saya mau cerita sedikit tentang seorang gadis cantik yang sekarang lagi dekat dengan saya. Pertama saya melihat dia, waktu itu ada agenda tahunan di kampus kami. Yaitu Pemilihan Umum Mahasiswa (seperti pemilihan Presiden indonesia. hehehe), tapi ini pemilihan presiden mahasiswa kampus kami. *Kami Kuliah di salah satu Sekolah Tinggi Swasta Di Kota ini*.


Waktu saya antri untuk memilih, nomor antrian saya saat itu saya lupa, tapi yang jelas saya lebih dulu dari pada dia. Biasanya di kampus kami ini, cewe'nya malas ikut memilih karena sebagian besar tidak peduli dengan situasi politik kampus. Kalaupun ada yang mau memilih, pasti rame rame barengan sama teman teman satu geng mereka. Tapi cewe' ini lain, dia sendiri. Saya heran sekaligus kagum karena baru saya melihat hal seperti ini, orangnya cantik lagi.

Karena saya melihatnya sendiri, dan merupakan hal yang tidak biasa, makanya saya tegur dia. Saya tanya dulu angkatannya terus tanya namanya. Waktu itu diasebut namanya, tapi aku ingtnya saat itu saja, setelah keluar dari sana, lupa dech *tapi sekarang sudah tau banget kok... (nanti yach aku sebutin namanya.)*. Waktu tiba giliran saya untuk memilih, saya pamit dech. Pada saat memilih, para panitia sibuk mengambil gambar saya di tiap step pengambilan suara *maklum, waktu itu saya posisi saya yang mau di gantikan (saya presiden waktu itu)*. Dan belakangan saya tau kalau dia memperhatikan saya waktu itu, tapi dia berfikir kalau saya sok cakep, malah di photo photo segala *Dia tidak tau kalau saya presiden waktu itu (maklum, dia mahasiswa baru)*.

Itulah saat pertama saya melihatnya. Cuman begitu doang, tak ada yang spesial waktu itu selain karena dia sendiri masuk untuk memilih. Sekarang sih banyak banget spesialnya. Hehehee...